Sartini Hanafi, Caleg terpilih Anggota DPRD Dapil IV Kota Ternate
PIKIRANPOST.COM – Perjalanan karir politik perempuan bernama Sartini Hanafi memang penuh lika-liku dan terjal, terhitung selama 3 kali dalam momen pileg Kota Ternate dirinya ikut bertarung, baik 2014, 2019, dan 2024.
Kisahnya dimulai saat 2014, ibu dua anak itu, maju dengan bekal mengendarai partai berlambang beringin dan berhasil meraup seribu suara, namun ia harus memupus harapan karena kurang selisih angka dengan Alm. H. Djadid Ali di dapil IV Ternate Utara.
“Saya tidak patah semangat, saya tetap menjalankan rutinitas seperti biasa, berbisnis sambil kerja-kerja politik,” paparnya menceritakan pengalamannya saat disambangi wartawan di kediamannya di kawasan Toloko, Ternate Utara, Kamis sore (29/3) kemarin.
Seiring berjalan waktu sampai Ahmad Hidayat Mus (AHM) maju ikut Pilgub kedua kali di 2019, pebisnis jasa wedding organizer itu mengisahkan, masih tetap bertahan di struktur partai Golkar sebagai bendahara.
Lagi-lagi dari situ, ia harus menelan pil pahit karena kedua kalinya tersungkur di pileg, tapi bagi dirinya itu hal biasa. Sebab, perempuan yang biasa disapa Tini itu berkaca, pada AHM yang dengan segala hal luar biasa, tidak putus asa meski belum jadi gubernur. Sehingga itu adalah sosok panutan baginya.
“AHM pernah bilang ke saya, apapun torang lakukan di politik. Apapun hasilnya, itulah tong pu hasil kerja. Jadi tong tar perlu patah semangat, tetap berkarya, Insya Allah kalau tong pu kegigihan satu saat akan berhasil,” ucapnya
Selama dua kali menelan pil pahit di partai Golkar, perempuan kelahiran Ternate 1973 itu kemudian mengambil keputusan yang benar-benar sakral dalam dunia politik, yaitu dengan pindah ke partai banteng alias PDI-P yang itu sangat berbeda secara ideologis.
“Cukup berat saya mau tinggalkan Golkar karena torang ini bukan politisi kutu loncat kesana kemari bukan, karena tidak ada pikiran sama sekali pindah partai,” bebernya
“Tawaran saya kembali maju dengan Golkar itu, awalnya saya mau putuskan iya, tapi ibu Merlisa lagi-lagi komunikasi dengan saya karena dia mau maju di provinsi, saya diminta maju di Kota Ternate dengan PDI-P,” terangnya.
Waktu itu Tini bilang, banyak pertimbangan sebagai orang kader partai kuning, lalu datang permintaan dari partai lain. “saya putuskan membantu dengan dasar soal perempuan, bukan persoalan partai,” terangnya.
Selayaknya seorang petarung sejati sebagai politisi, ia bertarung gagah berani dengan mengendari partai berlambang Banteng itu pada pileg 2024 ini. Dimana caleg nomor urut 1 dari PDI-P itu terbukti berhasil meraih 899 suara dan berhak atas posisi kursi kedua setelah Gerindra.
“Saya itu tidak mau pakai istilah tiba saat tiba akal. Mau jadi atau tidak hubungan baik dan masyarakat itu tetap terjaga. Alhamdulillah selama tiga kali pileg saya tidak pernah turun dari 500 suara,” ungkapnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat konstituen yang sudah mengamanahkan suaranya, terutama kepada pemuda yang menurutnya merupakan ujung tombak.
“Kalau bicara perempuan itu skala prioritas. Karena di pemberdayaan ada perempuan, tapi kalau ujung tombak ada di pemuda yang bisa rangkul semua kalangan,” tuturnya
Kedepannya ketika sudah dilantik menjadi anggota DPRD, Tini menyebut, dirinya membutuhkan sosok petahana untuk sharing soal kerja-kerja wakil rakyat. Sehingga saat ini ia terus berkomunikasi dan banyak belajar tentang tugas pokok dan fungsi di parlemen Kota Ternate.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara