Muzayin Arif selaku Instruktur saat diwawancarai awak media
PIKIRANPOST.COM– PT. Pertamina Regional Papua Maluku bersama Fuel Terminal Tobelo bekerja sama dengan PT. Peduli Lestari menggelar pelatihan kepada 80 Awak Mobil Tangki yang di pusatkan di Pertamina Tobelo pada Senin (29/1/2024).
PT. Peduli Lestari sebagai vendor dipercayakan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk memberikan pelatihan selama 3 hari ke depan. AMT sebagai distribusi Bahan Bakar Minyak di Wilayah Halmahera Utara.
Penjabat Sementara Fuel Terminal Manager (FTM), Teguh Budi Prakoso, ketika dikonfirmasi awak media mengatakan pihaknya bertanggung jawab dan memastikan keamanan dan keselamatan personil maupun muatan yang diangkut. Olehnya itu, pelatihan kepada AMT harus bersinergi dengan stakholder yang memiliki kapasitas seperti PT.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan distribusi energi bisa berjalan dengan aman, lancar serta tepat waktu. Selain itu, agar AMT bisa mengetahui tingkat resiko dari jenis BBM yang di angkut dan kendaraan yang digunakan,”kata dia.
Sementara Muhammad Indera Nashri selaku Jr. Analyst I HSSE (Health Safety Security and Environment) Regional Papua Maluku mengatakan kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian para AMT dalam menghadapi situasi dan kondisi darurat khususnya yang berkaitan dengan pengantaran dan penyaluran BBM.
“Untuk itu, pertamina perlu melaksanakan kegiatan pelatihan kepada AMT terkait dengan Defensive Driving Training (DDT) Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Pihak Pertamina Region Papua Maluku melakukan Roadshow pelatihan ini sebanyak 18 titik dan sampai saat ini baru dua titik yang telah selesai dilaksanakan diantaranya di Jayapura dan Di Ternate. Dan mereka diberikan materi oleh trainer dari eksternal yang sangat berpengalaman dalam bidang ini,”papar dia.
Hal senada disampaikan oleh PT. Peduli Lestari Muzayin Arif selaku Instruktur DDTB3 mengatakan, dalam pelatihan DDT ini para personil diberikan pengetahuan dan praktik mengenai tata cara defensive driving , proses, Standar Operation Procedure (SOP) serta Instruksi Kerja dalam proses pendistribusian BBM ke lembaga penyalur.
Selain itu, AMT juga diberi pengetahuan mengenai materi keamanan dan keselamatan kerja lainnya. Mereka para peserta juga diberi pelatihan baik materi dan praktek lapangan. Dari kegiatan ini, lanjut dia, nantinya ada nilai pada pasing grade yang menentukan lulus atau tidaknya AMT yang mengikuti pelatihan.
“Kami berharap para peserta dapat menyerap materi yang diberikan sehingga bisa meminimalisir resiko kecelakaan kerja,”tutupnya.(*)
Penulis : M.V Katce
Editor. :.S.S.Suhara