SETELAH meraih akreditasi unggul pada program studi pendidikan agama Islam (PAI) pada tahun 2024 lalu, fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara, kembali melakukan Re-Akreditasi untuk program studi pendidikan guru madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Asesmen Lapangan (AL) dilakukan dua asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik), yakni Dr Moh. Arif, M.Pd dari Universitas Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur dan Prof Dr Edhy Rustan, M.Pd dari IAIN Palopo Sulawesi Selatan, yang berlangsung di kampus IAIN Ternate pada 5-6 Maret 2025.
Dekan FTIK IAIN Ternate Dr Sahjad M Aksan, M.Phil ditemui di kampus IAIN Ternate, Jum’at (7/3/2025), mengatakan masa berlaku akreditasi prodi PGMI berakhir pada tahun 2026 mendatang.
Walaupun menyisakan satu tahun lagi, namun pihaknya sangat responsif, dengan mengambil langkah ikhtiar untuk mengajukan Re-Akreditasi lebih awal, agar penyiapan dokumen berjalan lebih maksimal.
Dia mengungkapkan, pengajukan dokumen Re-Akreditasi prodi, bukan hanya bagi prodi PGMI, melainkan dilakukan secara bersamaan dengan 3 prodi, yakni prodi pendidikan bahasa Arab (PBA), manajemen pendidikan Islam (MPI), dan tadris Biologi.
Dari empat prodi tersebut, setelah diajukan dokumen borang akreditasi, pihak Lamdik menetapkan terlebih dahulu melakukan asesmen lapangan untuk prodi PGMI di awal Maret 2025.
Sementara untuk prodi MPI kata dia, telah dijadwalkan bakal dilakukan asesmen lapangan pada 13-14 Maret 2025, kemudian dilanjutkan untuk prodi PBA pada 17-18 Maret 2025. Sedangkan untuk tadris Biologi belum ada kepastian terkait jadwal pelaksanaan asesmen.
“Akreditasi prodi merupakan kewajiban, jadi walaupun masa berlaku akreditasi prodi PGMI berakhir di tahun 2026 mendatang, namun selaku pimpinan fakultas, kami memutuskan untuk bergerak cepat merespon dengan menyiapkan dokumen borang dan mengajukan ke Lamdik,” terangnya.
“Kalau dokumen borang semuanya kami submit di bulan Desember 2024,” imbuhnya.
Mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IAIN Ternate periode 2014-2018 itu, menjelaskan saat pelaksanaan asesmen lapangan oleh asesor Lamdik terkait sarana pra sarana pendukung pelaksanaan proses belajar, semua dinilai lengkap.
Karena, lanjut dia, FTIK IAIN Ternate memiliki laboratorium Micro Teaching, Bahasa, dan Biologi. Sementara untuk ruang kuliah, dia mengaku sangat memenuhi standar, terlebih ruang kuliah baru pada kampus II sangat representatif.
“Kami tetap optimis prodi PGMI meraih nilai maksimal, walaupun begitu, pelaksanaan akreditasi prodi memiliki kriteria yang sangat banyak, jadi ada kelebihan dan kekurangan,” jelasnya.
“Pada prinsipnya, penilaian terkait kriteria-kriteria tersebut merupakan ranah Lamdik, tapi prinsipnya kami tetap optimis,” sambungnya.
Sahjad menambahkan, berdasarkan surat keputusan pendirian prodi PGMI, yakni 15 Januari 2014, sehingga pada tahun 2025 ini prodi PGMI resmi berusia 11 tahun. Prodi PGMI kata dia, termasuk salah satu prodi yang sangat diminati oleh masyarakat pada setiap tahun. Untuk itu, dia berharap proses Re-Akreditasi prodi PGMI di tahun 2025, setidaknya mendapat hasil yang memuaskan. (*)
Penulis : Hms
Editor. : S.S.Suhara