PIKIRANPOST.COM– Sempat dikabarkan sebagai proyek yang gagal. Padahal pembangunan instalasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Desa Limbo, di Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara ini, mulai dikerjakan pembangunannya tahun 2019 lalu, dan rampung tahun 2020. Dengan menguras anggaran APBN tahun 2019- 2020 senilai Rp.24 miliar lebih.
Penyedia yang mengerjakan proyek tersebut saat itu adalah PT. Kusumo Wardana Group, dan PT. Darma Prima Mandala.
Namun, baru difungsikan lebih kurang 7 bulan di tahun 2020, pipa penghubung untuk mengalirkan air bersih dari Sungai Desa Beringin ke Desa Limbo, yang membentang di dasar laut sejauh 5 km, dengan kedalaman 42 meter, di Selat Pulau Limbo tersapu arus cukup kuat sehingga rusak. Akibatnya, suplai air bersih terhenti.
Setelah kerusakan pipa itu terjadi, dan berlangsung hampir dua tahun, barulah dilakukan kajian teknis di akhir tahun 2022 lalu. Dan merujuk hasil kajian teknis pula, sebagaimana tertuang dalam dokumen ruang lingkup pekerjaan konstruksi terkait spesifikasi teknis optimalisasi SPAM Pulau Limbo, pada uraian umum program disebutkan, ada dua permasalahan yang terjadi, terkait unit produksi, dan unit distribusi.
Untuk unit produksi dicantumkan, IPA eksisting tidak dimanfaatkan sesuai fungsinya, kemudian tidak ada pemeliharaan lanjutan. Sehingga terjadi longsor pada bagian sisi kanan bangunan IPA. Dan harus membutuhkan pekerjaan perbaikan, dan pemasangan talud.
Sementara untuk unit distribusi, terjadi putus pipa di dasar laut. Sehingga harus dilakukan pemasangan pipa baru, serta pembuatan kembali beton pemberat dasar laut dalam.
Dan untuk optimalisasi dimaksud merujuk nomenklatur dokumen kontrak, kini, BPPW Malut usulkan anggaran lagi ke Kemnterian PUPR untuk perbaikan. Dan anggaran perbaikan yang disetujui Kementerian PU cukup fantastis, nyaris menyentuh angka Rp30 milyar (Rp.29.013.000.000,00).
Bahkan, anggaran perbaikan proyek SPAM Desa Limbo Taliabu ini,yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023-2024, sudah rampung ditender tanggal 09 Mei s/d 30 Juni tahun 2023, dengan kode tender 85044064. Dan pemenang tendernya adalah PT. Dian Dhia Delato.
Dengan anggaran yang nilainya bahkan melebihi penganggaran awal seperti ini, menurut Ketua Pemuda Solidaritas Merah Putih Provinsi Maluku Utara (PSMP Malut), Mudasir Ishak, mempertanyakan ada apa dibalik ini semua.
Apalagi, kata Mudasir, urgensi atau pentingnya dilakukan optimalisasi justeru disebabkan kerusakan dini terhadap SPAM yang baru seumur jagung itu setelah rampung dibangun (lebih kurang 7 bulan). Dan bukan pengembangan sesuai kebutuhan masyarakat akan air bersih.
“Yang namanya optimalisasi itu adalah pengembangan dari yang sudah ada. Artinya, proyek tersebut sedang beroperasi normal, sehingga dilakukan peningkatan atau penambahan sehingga lebih sempurna. Sementara yang ada di sana itu kan rusak, dan air tidak bisa disuplai akibat pipa bawah laut hilang tersapu arus. Mungkin perencanaannya keliru, sehingga proyek gagal dioperasikan. Lantas apa yang mau dioptimalkan. Apalagi dengan pengusulan anggaran yang baru, nilainya cukup fantastis hampir 30 milyar rupiah. Lantas apa yang mau dioptimalkan,” jelas Mudasir mempertanyakan.
Atas hal ini Mudasir memaparkan, pihaknya akan melaporkan masalah ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat, dan membawa serta dokumen pendukung yang diperolehnya. Seraya meminta pihak terkait untuk mengaudit kembali hasil pekerjaan serta penggunaan anggaran tahun 2019 dan 2020 lalu. Yang nilainya Rp24 milyar lebih itu.
“Kami tidak main-main. Karena anggaran yang dialokasikan begitu besar di awal pembangunan SPAM ini senilai Rp24 milyar lebih. Tiba-tiba rusak, dan kini dianggarkan lagi dengan alasan optimalisasi dengan nilai fantastis Rp29 milyar lebih. Kami akan serius mengawal masalah ini,” tandas Mudasir.
Untuk mengetahui progres pekerjaan optimalisasi SPAM Limbo yang sudah rampung ditender akhir bulan Juni tahun 2023, Forum Media Maluku Utara berupaya mengkonfirmasi pihak berwenang pada kantor BPPW Malut di Kota Ternate. Namun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Minum Satker Pelaksana Prasarana Permukiman, Sitti Halija Efendi, ST, belum berhasil ditemui.
“Kami sudah koneksikan registrasi tamu ke dalam (ruang kerja Sitti Halija Effendi-red), namun belum ada jawaban balik. Mungkin masih sibuk. Jika berkenan, bapak bisa balik lagi besok, nanti kami koneksikan ulang,” ucap petugas reception kantor BPPW Malut di Kota Ternate, Senin (10/07/2023).
Untuk diketahui, dokumen spesifikasi teknis optimalisasi SPAM Limbo, sudah ditandatangani pihak BPPW Malut melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Minum Satker Pelaksana Prasarana Permukiman, Sitti Halija Efendi, ST, tertanggal 15 Mei 2023.(red/tim/FMM).