Foto : Gedung RSUD Chasan Boesorie Ternate
PIKIRANPOST.COM– Mahasiswi Politeknik Kesehatan Ternate, Maluku Utara, berinisial YM mendapat kekerasan seksual dari oknum perawat yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie Ternate.
Pelakunya diketahui menjabat sebagai Kepala Ruangan IRDA B yang tak lain merupakan bimbingan praktikum korban.
Informasi yang diperoleh, kejadian ini bermula pada Sabtu (26/9/2023) lalu sekira pukul 11:00 WIT, dimana korban YM bersama 2 rekanya masuk ke ruangan untuk bimbingan laporan pendahuluan, dari situ korban ditanya dinas apa? mendengar pertanyaan pelaku korban kemudian menjawab dinas malam.
Oknum itu meminta korban bimbingan laporan pendahuluan pada jam pertama, setiap pertanyaan yang dilontarkan pelaku, korban menjawab sesuai apa yang tanyakan.
Tidak sampai disitu, korban pun mendapat banyak pertanyaan dari pelaku, namun pertanyaan itu tidak lagi terfokus pada materi melainkan soal kehidupan korban.
Bahkan ada pernyataan yang dikeluarkan dari pelaku,” Saya nikahkan YM (korban) dengan kepala ruangan”, tetapi pada posisi itu korban masih menganggap hanya bercanda sehingga menanggapi dengan senyum.
Dari situ pelaku kemudian perlahan-lahan menjalankan aksinya dengan membuka jendela ruangan lalu menunjukan korban gunung tidore, lalu meminta YM memeluknya, tetapi korban tidak mengikuti perintahnya.
Tak lama kemudian pelaku kembali memegang tangan korban dan meminta duduk ke pangkuannya, tetapi korban bersih keras tidak mau, namun pelaku tetap menarik korban dan memaksa mengikuti permintaannya.
Karena tidak mengikuti permintaan palaku, korban lalu disuruh keluar, sehingga korban keluar membuka pintu dan hendak tetapi pelaku menahan korban dan mengatakan” nanti dipikir-pikir yang saya bilang tadi,”katanya.
Bagitu keluar, korban merasa trauma dan ketakutan atas perlakuan Kepala Ruangan IRDA B sehingga menangis dan menceritakan masalah tersebut, kepada temannya.
Dasar itu korban bersama rekan-rekanya mengadukan ke Prodi serta Rektorat Politiknik Kesehatan.
Sementara Direktur Politeknik Kesehatan Ternate,Ridwan Yamko SKM.M.kes saat ditemui media Ini membenarkan perihal peristiwa tersebut.
“Iya benar, ada peristiwa itu,”Kata Ridwan.
Ridwan mengatakan, setelah mendapat laporan itu pihaknya langsung mengadakan rapat guna mengambil sikap secara kelembagaan.
Dari rapat tersebut, Poltekes mengambil sikap tegas dan menyurat ke pihak RSUD CB Ternate.
Dalam surat itu ditegaskan bahwa Kepala Ruangan IRDA B harus dicopot dari jabatanya serta diberhentikan sebagai Pembimbing Praktikum Mahasiswa.
Merespon hal itu, pihak menajemen RSUD langsung melakukan rapat dan mengambil sikap sehingga yang bersangkutan telah dicopot dari kepala ruangan dan sebagai pembimbing mahasiwa praktikum.
Direktur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, dr.Alwia Assegaf saat dikonfirmasi melalui Via Hendphone belum merespon hingga berita ini ditayang.(tim/red)